Jumat, 27 Juli 2012

Kisah Pengorbanan Seorang Ibu




Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, hanya tinggal ibunya yang sudah tua dan anak laki-lakinya saja yang saling menopang.

Ibunya bersusah payah membesarkan seorang anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, anaknya tersebut hanya diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih sayang menunggui anaknya sambil menjahitkan baju untuk sang anak.

Saat memasuki musim gugur, adalah waktu bagi anaknya untuk memasuki sekolah menengah atas. Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah. Di sekolah itu, setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa 30 kg beras untuk dibawa ke kantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibunya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.

” Bu, saya mau berhenti sekolah saja dan membantu ibu bekerja disawah”. Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata : “Niat kamu sungguh mulia nak, kamu memiliki niat seperti itu saja ibu sudah senang, tetapi kamu tetap harus sekolah. Jangan khawatirkan ibu ya nak. Cepatlah pergi daftarkan ke sekolah nanti berasnya biar ibu yang akan mengantarkannya kesana”.

Karena anaknya tetap bersikeras tidak mau mendaftar ke sekolah, ibunya pun menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh ibunya. Dengan berat hati, akhirnya anaknya pergi juga kesekolah. Ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh.


Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya datang kekantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari pundaknya, pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya lalu mengambil segenggam beras tersebut dan menimbangnya. Tiba tiba dia berkata : ” Hai wali murid, kami tidak menerima beras yang isinya campuran beras dan gabah. Jangan menganggap kantin saya ini tempat penampungan beras campuran”. Begitu malunya sang ibu ini, hingga tak henti hentinya berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tadi.

Awal bulan berikutnya ibu ini memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Seperti biasanya beras tersebut diteliti oleh pengawas. Dengan alis yang mengerut, ibu pengawas berkata: “Masih dengan beras yang sama”. Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya”.

Sang ibu sedikit takut dan berkata : “Ibu pengawas, beras dirumah kami semuanya seperti ini jadi bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata : “Berapa luas sawah yang ibu kerjakan, sehingga berasnya bisa bermacam macam seperti ini”. Mendengar sindiran pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.

Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali ke sekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata: “Kamu sebagai wali murid kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !”

Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata: “Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis”.

Mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dilihatnya ibu tua tadi duduk diatas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak.


Ibu renta tersebut menghapus air mata dan berkata: “Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku sehingga mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi.”

Selama ini saya tidak pernah memberi tahu sanak saudara yang ada dikampung sebelah. Lebih-lebih untuk mengatakannya pada anakku, aku takut melukai harga dirinya.

Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat, aku pergi ke pasar, tempat orang berjualan beras, hanya untuk mengemis beras beras yang tercecer di trotoarnya. Dengan susah payah aku mendatangi toko demi toko hanya untuk mencari ceceran itu. Sampai hari sudah gelap, akupun pelan-pelan kembali kekampung sendiri. Sehingga sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul memenuhi syarat untuk diserahkan kesekolah.

Pada saat ibu tua itu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata: “Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu.”

Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: “Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini.”

Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam- diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah Tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi Qing hua dengan nilai 627 point.

Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk diatas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang.

Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong beras. Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan sebuah kisah tentang seorang ibu yang mengemis beras demi sekolah anaknya. Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata kepada para hadirin seraya menunjuk pada ibu tadi : “Inilah sang ibu dalam cerita tadi.”

Dan mempersilakan sang ibu yang luar biasa tersebut untuk naik keatas mimbar. Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat ke arah gurunya yang sedang menuntun ibunya berjalan keatas mimbar.
Sang ibu dan sang anakpun saling bertatapan. Pandangan ibu yang hangat dan lembut kepada anaknya membuat sang anak tak kuasa untuk menahan tangisnya, dipeluknya sosok tua dihadapannya itu dan merangkul erat ibunya sambil terisak seraya berkata: “Oh mama … Begitu mulianya engkau mama, sungguh aku tak bisa untuk membalasnya……

NB
Dari cerita tersebut apakah anda masih tega berlaku kasar terhadp ibu sendiri..??? Sadarkah kamu tanpa dia kamu tidak akan mungkin seperti ini....???
Untuk Itu Sayanilah Orangtuamu......

Sumber : Dari berbagai sumber

Cara Mengantisipasi Insomnia

Apakah tidur Anda energizing, atau malah menguras energi ?

Ada puluhan trilyun sel dalam tubuh kita, dan sepanjang hari mereka bahu-membahu melayani ribuan urusan kita. Untung ada waktu tidur, sehingga sel-sel tersebut punya waktu untuk memulihkan diri. Tapi bukan sekedar tidur tentunya, melainkan tidur yang berkualitas. Jika Anda merasa sudah cukup tidur, namun merasa belum cukup segar, berarti tidur Anda kurang berkualitas. Tidur semacam ini terjadi karena pikiran Anda tidak ikut tidur bersama tubuh Anda.
Bagaimana cara mendapatkan tidur yang berkualitas? Pertama-tama, Anda harus bisa menyatukan tubuh dan pikiran Anda. Ini sama sekali tidak sulit. Rahasianya terletak pada perhatian yang tulus pada tubuh sendiri, diiringi dengan pengaturan nafas. Anda pasti bisa melakukannya.
Berikut adalah beberapa ritual kecil yang memudahkan Anda mengerjakannya :

1. Siapkan suasana yang nyaman dan menenangkan di ruang tidur Anda.
Aromaterapi bisa membantu, pilihlah yang beraroma lavender atau yasmin. Anda perlu musik pengantar tidur? Pilih aliran New Age yang ringan dan slow. Pastikan melodinya dimainkan oleh alat musik harpa, flute, atau brass.

2. Sekarang siapkan tubuh dan pikiran Anda.
Pastikan tubuh Anda bersih dan tidak berkeringat. Mandi sebelum tidur juga menenangkan, apalagi jika menggunakan air hangat. Ketika membersihkan diri, bayangkan seluruh sel di tubuh Anda juga sedang bernafas perlahan. Perlakukan tubuh Anda dengan penuh terima kasih. (Jika mandi tidak dirasa perlu, merendam kaki dengan air hangat juga bisa menggantikannya.)

3. Duduklah di lantai ruang tidur Anda dalam posisi yang paling nyaman.
Satukan tubuh dan pikiran Anda. Pijat-pijat tumit Anda dengan lembut sekitar 3 menit.

4. Masih dalam posisi duduk, tarik nafas dari hidung secara dalam, panjang dan lembut.
Buang nafas dari mulut yang dibuka sekecil mungkin, juga secara dalam, panjang dan lembut. Lakukan antara 3 sampai 5 menit.

5. Kini ambil posisi duduk teratai atau sirsasana.
(Sirsasana adalah posisi bersila, dimana kedua telapak kaki diletakkan DI ATAS paha). Condongkan badan ke depan sekitar 1 menit. Lakukan 3 kali dengan posisi telapak kaki kanan di atas, bergantian dengan posisi telapak kaki kiri di atas, juga 3 kali.

6. Sekarang berbaringlah di ranjang, siap-siap tidur.
Rasakan seluruh tubuh Anda bagian demi bagian, dari ujung kaki hingga ujung kepala, berterimakasihlah padanya. Berterimakasihlah pada Tuhan atas pengalaman Anda sepanjang hari itu. Pada saat yang sama, letakkan kedua tangan Anda di ulu hati. Ini meredam keterlibatan emosi dengan pengalaman sepanjang hari tadi.

7. Tarik nafas Anda dalam-dalam, panjang dan lembut.
Buang nafas Anda, juga dalam-dalam, panjang dan lembut. Lakukan sambil membayangkan ada warna biru gelap di antara ke dua mata Anda. Rasakan sensasinya.

Mudah bukan?
Namun jika Anda ingin hasilnya lebih efektif, berilah sentuhan khusus pada ruang tidur Anda. Apakah kamar Anda sudah cukup nyaman dan menenangkan? Setiap orang punya standar pribadi tentang ketenangan dan kenyamanan, pastikan Anda mendapatkannya.
Namun ada satu hal penting yang sering dilupakan orang : Hindari benda-benda formal di ruang tidur Anda, juga benda-benda yang mengingatkan Anda pada beban kerja dan kenangan yang kurang menyenangkan. Hindari juga menyalakan televisi -apalagi menontonnya- beberapa saat menjelang tidur. Televisi menyibukkan pikiran, padahal pikiran yang sibuk dan berisik adalah masalah utama orang-orang yang tidurnya kurang berkualitas.
Warna, bentuk dan pencahayaan juga mempengaruhi kondisi pikiran. Untuk memperoleh ketenangan, pilih warna-warna aquatik dan motif-motif lengkung sederhana di ruang tidur Anda. Untuk pencahayaan, pilih lampu pijar yang redup dan tidak langsung menyorot mata. Hindari lampu neon, karena merkuri yang ada di dalamnya suka bergerak-gerak liar, dimana gerakan tersebut malah menjauhkan Anda dari ketenangan pikiran yang Anda harapkan. Namun tidur dalam gelap juga sangat baik, karena kegelapan itu memicu hormon melatonin, hormon yang mengatur keseimbangan hormonal dan mengendalikan kebiasaan tidur Anda. Semoga Anda mendapatkan tidur nyenyak dan energi yang berlipatganda.

sumber : http://nerrrrrrrr.blogspot.com/2012/06/panduan-bagi-anda-yang-sulit-untuk.html

Rabu, 25 Juli 2012

Pacaran Menurut Pandangan Islam


a. Islam Mengakui Rasa Cinta

Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika seseorang memiliki rasa cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa. Termasuk rasa cinta kepada wanita (lawan jenis) dan lain-lainnya.

“Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik .”(QS. Ali Imran :14).

Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk mengejwantahkan rasa cinta itu dengan perlakuan yang baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semau itu adalah penuh dengan tanggung-jawab. Sehingga bila seseorang mencintai wanita, maka menjadi kewajibannya untuk memperlakukannya dengan cara yang paling baik.

Rasulullah SAW bersabda,”Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling baik terhadap pasangannya (istrinya). Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku”.

b. Cinta Kepada Lain Jenis Hanya Ada Dalam Wujud Ikatan Formal

Namun dalam konsep Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala ikatan di antara mereka berdua sudah jelas. Sebelum adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya bukan sebuah cinta, melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.

Sebab cinta dalam pandangan Islam adalah sebuah tanggung jawab yang tidak mungkin sekedar diucapkan atau digoreskan di atas kertas surat cinta belaka. Atau janji muluk-muluk lewat SMS, chatting dan sejenisnya. Tapi cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan tanggung-jawab yang disaksikan oleh orang banyak.

Bahkan lebih ‘keren’nya, ucapan janji itu tidaklah ditujukan kepada pasangan, melainkan kepada ayah kandung wanita itu. Maka seorang laki-laki yang bertanggung-jawab akan berikrar dan melakukan ikatan untuk menjadikan wanita itu sebagai orang yang menjadi pendamping hidupnya, mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya dan menjadi `pelindung` dan ‘pengayomnya`. Bahkan `mengambil alih` kepemimpinannya dari bahu sang ayah ke atas bahunya.

Dengan ikatan itu, jadilah seorang laki-laki itu `the real gentleman`. Karena dia telah menjadi suami dari seorang wnaita. Dan hanya ikatan inilah yang bisa memastikan apakah seorang laki-laki itu betul serorang gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali. Beraninya hanya menikmati sensasi seksual, tapi tidak siap menjadi the real man.

Dalam Islam, hanya hubungan suami istri sajalah yang membolehkan terjadinya kontak-kontak yang mengarah kepada birahi. Baik itu sentuhan, pegangan, cium dan juga seks. Sedangkan di luar nikah, Islam tidak pernah membenarkan semua itu. Kecuali memang ada hubungan `mahram` (keharaman untuk menikahi). Akhlaq ini sebenarnya bukan hanya monopoli agama Islam saja, tapi hampir semua agama mengharamkan perzinaan. Apalagi agama Kristen yang dulunya adalah agama Islam juga, namun karena terjadi penyimpangan besar sampai masalah sendi yang paling pokok, akhirnya tidak pernah terdengar kejelasan agama ini mengharamkan zina dan perbuatan yang menyerampet kesana.

Sedangkan pemandangan yang lihat dimana ada orang Islam yang melakukan praktek pacaran dengan pegang-pegangan, ini menunjukkan bahwa umumnya manusia memang telah terlalu jauh dari agama. Karena praktek itu bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang nota bene masih sangat kental dengan keaslian agamanya, tapi masyakat dunia ini memang benar-benar telah dilanda degradasi agama.

Barat yang mayoritas nasrani justru merupakan sumber dari hedonisme dan permisifisme ini. Sehingga kalau pemandangan buruk itu terjadi juga pada sebagian pemuda-pemudi Islam, tentu kita tidak melihat dari satu sudut pandang saja. Tapi lihatlah bahwa kemerosotan moral ini juga terjadi pada agama lain, bahkan justru lebih parah.

c. Pacaran Bukan Cinta
Melihat kecenderungan aktifitas pasangan muda yang berpacaran, sesungguhnya sangat sulit untuk mengatakan bahwa pacaran itu adalah media untuk saling mencinta satu sama lain. Sebab sebuah cinta sejati tidak berentu sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di suatu kesempatan tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS, chatting dan diteruskan dengan janji bertemua langsung.

Semua bentuk aktifitas itu sebenarnya bukanlah aktifitas cinta, sebab yang terjadi adalah kencan dan bersenang-senang. Sama sekali tidak ada ikatan formal yang resmi dan diakui. Juga tidak ada ikatan tanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada ketentuan tentang kesetiaan dan seterusnya.

Padahal cinta itu memiliki, tanggung-jawab, ikatan syah dan sebuah harga kesetiaan. Dalam format pacaran, semua instrumen itu tidak terdapat, sehingga jelas sekali bahwa pacaran itu sangat berbeda dengan cinta.

d. Pacaran Bukanlah Penjajakan / Perkenalan
Bahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling melakukan penjajakan, perkenalan atau mencari titik temu antara kedua calon suami istri, bukanlah anggapan yang benar. Sebab penjajagan itu tidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya dari data yang diperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan.

Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda Rasulullah SAW tentang 4 kriteria yang terkenal itu.

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,”Wanita itu dinikahi karena 4 hal : [1] hartanya, [2] keturunannya, [3] kecantikannya dan [4] agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat. (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa’ fiddin nomor 4700, Muslim Kitabur-Radha’ Bab Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)

Selain keempat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorang memilih pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang tidak mungkin diceritakan langsung oleh yang bersangkutan. Maka dalam masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga menjadi sangat penting.

Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebaga ta’aruf. Jauh lebih bermanfaat dan objektif ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderungan pasangan yang sedang kencan adalah menampilkan sisi-sisi terbaiknya saja. Terbukti dengan mereka mengenakan pakaian yang terbaik, bermake-up, berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalam kencan. Padahal nantinya dalam berumah tangga tidak lagi demikian kondisinya.

Istri tidak selalu dalam kondisi bermake-up, tidak setiap saat berbusana terbaik dan juga lebih sering bertemua dengan suaminya dalam keadaan tanpa parfum. Bahkan rumah yang mereka tempati itu bukanlah tempat-tempat indah mereka dulu kunjungi sebelumnya. Setelah menikah mereka akan menjalani hari-hari biasa yang kondisinya jauh dari suasana romantis saat pacaran.

Maka kesan indah saat pacaran itu tidak akan ada terus menerus di dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan demikian, pacaran bukanlah sebuah penjajakan yang jujur, sebaliknya sebuah penyesatan dan pengelabuhan.

Dan tidak heran kita dapati pasangan yang cukup lama berpacaran, namun segera mengurus perceraian belum lama setelah pernikahan terjadi. Padahal mereka pacaran bertahun-tahun dan membina rumah tangga dalam hitungan hari. Pacaran bukanlah perkenalan melainkan ajang kencan saja.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

sumber : http://safruddin.wordpress.com/2007/06/16/pacaran-dalam-pandangan-islam

10 Kebiasaan Cewek Yang Tidak Disukai Pria

Halo sahabat blogger,,,,lagi lagi saya membahas masalah wanita nih, Permasalahan yang kita bahas kali ini adalah kebiasaan cewek yang tidak disukai cowok.
Memang sih kadang hal ini anda menganggapnya nggak masuk akal, tapi itulah kenyataannya.
okey.... langsung ajah ya......!!!!!

Mabuk
Pria tidak menganggap wanita yang mabuk itu seksi.

Membahas masalah kesehatan
Simpan cerita masalah menstruasi maupun kegemukan Anda karena membuat mereka tidak nyaman.

Mencap semua pria itu buruk
Mendengar komentar buruk tentang semua pria buruk yang ada dalam kehidupan Anda, hanya membuat telinganya sakit.

Terlalu berkuasa
Wanita memang dapat berpenghasilan lebih banyak dari pria. Tapi perilaku Anda di kantor yang cenderung bossy, sebaiknya harus dihindari saat berhadapan dengan seorang pria. Dia merasa tidak nyaman dan wanita yang menunjukkan “kuasa” tidak membuatnya tertarik.

Membicarakan mantan kekasih
Yang sudah berlalu, biarlah berlalu. Hindari membanding-bandingkan pasangan sekarang dengan sang mantan.

Lebih banyak berbicara tentang diri sendiri
Sadarkah Anda, wanita memang berbicara lebih banyak dari pria dan isi pembicaraannya sering mengenai dirinya sendiri. Wajar jika pembicaraan dilakukan bersama teman-teman wanita, tapi tidak dengan pria. Usahakan untuk membiarkan dia berbicara dan tunjukkan ketertarikan Anda pada percakapannya.

Terlalu banyak bertanya
Kencan tidak sama dengan wawancara kerja. Sebaiknya, jalin komunikasi dua arah.

Berpakaian tidak pantas
Seksi boleh, tapi hindari ketidakrapian. Dengan berbusana baik, pria akan memerhatikan Anda lebih serius.

Terlalu banyak make up
Kebanyakan pria lebih menyukai kecantikan “alami” dari yang tertutupi seperti topeng.

Materialistis
Berkencan karena ingin memanfaatkan uangnya untuk berbelanja sepatu, hanya akan memberikan kesan buruk di matanya.

sumber: http://www.agusta27.info/2011/02/10-kebiasaan-cewek-yang-tidak-disukai.html



Selasa, 24 Juli 2012

Kebiasaan Buruk Yang Dapat Merusak Otak

Otak manusia terdiri lebih dari 100 miliar syaraf yang masing-masing terkait dengan 10 ribu syaraf lain. Bayangkan, dengan kerumitan otak seperti itu, maka Anda wajib menyayangi otak Anda cukup dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering disepelekan.

Otak adalah organ tubuh vital yang merupakan pusat pengendali sistem syaraf pusat. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.

Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya. Sungguh suatu tugas yang sangat rumit dan banyak. Maka, hindarilah 10 kebiasaan buruk di bawah jika Anda masih ingin otak Anda bekerja dengan baik.

Adapun beberapa kebiasaan buruk tersebut dipaparkan dibawah ini , beserta alasannya .

Tidak sarapan pagi
Mereka yang terbiasa tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula darah yang rendah. Akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi kurang. Otak juga butuh "makan" agar dapat bekerja optimal.

Makan terlalu banyak
Terlalu banyak makan, apalagi yang berkadar lemak tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.

Merokok
Zat-zat kimia beracun dalam rokok yang terhisap, misalnya karbon monoksida, akan menghalangi kemampuan darah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh termasuk otak, mengakibatkan penyusutan otak secara cepat. Nikotin juga dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dalam darah. Akibatnya, transportasi lemak terganggu hingga menyumbat pembuluh darah dan menghalangi transportasi oksigen dan nutrisi ke otak. Merokok juga dapat mengakibatkan penyakit alzheimer.

Mengkonsumsi gula terlalu banyak
Konsumsi gula yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak.

Tidak memakai masker polusi udara
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga dapat menurunkan efisiensi atau daya kerja otak.

Kurang tidur
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.

Menutup kepala saat tidur
Kebiasaan tidur dengan menutup kepala dapat meningkatkan konsentrasi zat karbondioksida sehingga menurunkan proses menghirup oksigen yang dapat menimbulkan efek kerusakan pada otak.

Kurang menstimulasi pikiran
Berpikir adalah cara yang paling tepat untuk melatih otak kita. Kurangnya stimulasi pada otak dapat menurunkan kemampuan kerja sel-sel syaraf otak sehingga menyebabkan mengkerutnya otak.

Jarang berkomunikasi
Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu optimalnya fungsi kerja otak. Jarang berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektual otak menjadi kurang terlatih.

Berpikir keras saat sakit
Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran saat kondisi sakit dapat menyebabkan kelelahan berlebihan pada otak dan mengurangi efektifitas kerjanya sehingga dapat merusak otak.

sumber : http://nerrrrrrrr.blogspot.com/2012/05/kebiasaan-buruk-yang-merusak-otak.html