Rabu, 02 April 2014

10 Kebiasaan Sepele Yang Mengganggu Kesehatan


 Hal-hal sepele ini sering dilakukan orang tanpa sadar. Padahal, hal-hal kecil ini tidak baik untuk kesehatan. Apa saja yang termasuk hal-hal sepele itu? Berikut penjelasannya :

1. Menggunakan Ponsel Sebelum Tidur 
Masa kini, telepon seluler sudah jadi bagian kehidupan sehari-hari. Seolah, ponsel tak pernah lepas dari genggaman. Bahkan hingga menjelang tidur pun, banyak orang yang masih kontak dengan ponselnya. Berdasar hasil penelitian para ilmuwan di Swedia, radiasi ponsel dapat menyebabkan insomnia (sulit tidur) dan sakit kepala. Dalam eksperimen itu menyimpulkan orang-orang yang menggunakan ponselnya sebelum tidur, butuh waktu lebih lama untuk tertidur lelap. Padahal saat tidur lelap, sel dalam tubuh melakukan perbaikan dan peremajaan. Solusinya, jauhkan ponsel agar waktu tidur Anda tak terganggu.


2. Menggosok Gigi Usai Makan 
Menggosok gigi itu memang baik, tapi jangan langsung menggosok gigi segera setelah makan. Menurut Kepala British Dental Health Foundation, Dr Nigel Carter, jika Anda sudah menggosok gigi dua kali sehari selama dua menit maka Anda tidak perlu menggosok gigi setiap usai makan. "Gula dalam makanan bereaksi dengan plak untuk membuat asam yang melembutkan enamel gigi, sehingga menyikat langsung setelah makan sebenarnya lebih berbahaya," ujar Dr Carter. Cara yang benar adalah tunggu satu jam setelah makan dan gosok gigi Anda sebelum sarapan. Kegiatan ini akan mencegah erosi gigi karena gigi akan terlapisi dengan fluoride. Agar napas terasa segar, kunyahlah permen karet seusai makan.


3. Khawatir Dengan Berat Badan 
Menjaga berat badan tetap ideal atau di level yang sehat, memang baik. Tapi terobsesi untuk menjadi lebih kurus adalah hal buruk. Menurut Direktur Klinis National Obesity Forum, Dr David Haslam, Indeks Massa Tubuh (IMT) tidak memperhitungkan jumlah otot atau di mana lemak berada. Sehingga yang benar, menurut Dr Haslam adalah Anda konsentrasi pada ukuran pinggang. Bagi pria, panjang lingkar pinggang jangan lebih dari 90 sentimeter, sedangkan pada perempuan jangan lebih dari 80 sentimeter. Dengan lingkar pinggang yang tidak melebihi angka itu maka akan mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.


4. Membawa Tas Berat 
Kebiasaan ini paling sering ditemui. Jika Anda sendiri yang mengalaminya, baiknya segera hilangkan kebiasaan itu. Terlebih jika beban tas berat dan berada di satu sisi tubuh. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan struktur otot dan memicu masalah di leher, lengan, dan punggung. Anggota British Osteopathic Association, Danny Williams, menyarankan Anda membagi beban di dua lengan. Tujuannya, menyeimbangkan berat di kedua sisi lengan. Saat membeli tas, lebih baik membeli tas kecil daripada tas besar. Tujuannya, agar Anda tidak tergiur memasukkan banyak barang. 


 5. Minum Air Hangat dan Jeruk Lemon di Pagi Hari 
Minum air hangat dan lemon di pagi hari adalah detoksifikasi tubuh yang baik. Namun menurut dokter gigi, hal itu salah. Sebab air hangat dan lemon bersifat korosif pada gigi. Sehingga gigi bisa keropos dan bolong, rusak. 


6. Mendengarkan Musik Lewat Earphone
Suka mendengarkan musik lewat earphone...???? Hmm..hati-hati bahayanya. Terlalu sering mendengar bunyi keras atau suara bising dalam tempo lama dan terjadi tiap hari bisa mengganggu pendengaran. Kajian Komisi Eropa menunjukkan, kebiasaan mendengar musik dengan earphone dengan volume tinggi (di atas 100 desibel), lebih dari satu jam sehari dalam jangka minimal lima tahun, membawa risiko gangguan pendengaran permanen.

Saat ini, 50-100 juta orang diperkirakan aktif mendengar musik melalui earphone setiap harinya. Berdasarkan penelitian, sebagian besar mereka menyetel volume hingga di atas 89 desibel (sekitar volume 90 %) untuk mengimbangi kebisingan lalu lintas. Gangguan pendengaran karena bising merupakan gangguan pendengaran tipe saraf (tuli sensorineural) akibat kerusakan koklea atau saraf sensoris.

Menurut dr.Ronny Suwento, SpTHT, dari Departemen Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT), RSCM, Jakarta, getaran kuat akibat gelombang suara keras akan merusak sel-sel rambut koklea dalam telinga dalam.

"Kerusakan itu akan menghambat impuls listrik mencapai saraf pendengaran sehingga tidak ada yang diteruskan ke otak untuk diinterpretasi sebagai suara," kata dr Ronny. Gangguan pendengaran akibat paparan suara bising terjadi secara bertahap. "Mungkin pada tahun-tahun awal orang itu tidak akan merasakan gangguan karena suara yang kita gunakan dalam komunikasi sehari-hari hanya 500-4000 desibel," tambahnya. "Lambat laun ambang batas pendengarannya makin menurun sampai akhirnya tidak bisa mendengar suara lagi," kata dr Ronny.

Telinga sendiri diciptakan dengan berbagai bagian fungsi yang saling bekerja sama sehingga seseorang mampu mendengar, memproses, dan memahami dunia di sekitarnya. Namun, saat suara di sekitar kita terlalu keras atau bising, sel-sel rambut yang halus di rumah siput dalam telinga (koklea) akan rusak. Sel rambut ini berfungsi menangkap frekuensi suara dan meneruskannya ke pusat persepsi pendengaran di otak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika alat pemutar musik digital yang disambungkan dengan earphone diputar pada volume optimal atau maksimal (intensitas sekitar 100 desibel), telinga hanya boleh terpapar maksimal 5 menit per hari. Pada volume 90 persen (90 desibel) hanya boleh terpapar selama 18 menit. Pada volume 80 persen (80 desibel), hanya boleh 1,2 jam dosis maksimal per hari. Dan, pada volume 70 persen (70 desibel), hanya boleh sekitar 4,6 jam maksimal per hari. Lebih dari itu, risiko terjadinya trauma bising akan lebih besar. Jadi, sebaiknya dipakai pada volume rendah karena akan lebih aman.

Ingat dengan pepatah yang mengatakan, “if it is too loud you are too old?” Semakin sering kita mendengarkan bunyi yang terlalu keras, maka usia kita akan jauh lebih tua dari usia sesungguhnya karena pendengaran kita terganggu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika alat pemutar musik digital yang disambungkan dengan earphone diputar pada volume optimal atau maksimal (intensitas sekitar 100 desibel), telinga hanya boleh terpapar maksimal 5 menit per hari. Pada volume 90 persen (90 desibel) hanya boleh terpapar selama 18 menit. Pada volume 80 persen (80 desibel), hanya boleh 1,2 jam dosis maksimal per hari. Dan, pada volume 70 persen (70 desibel), hanya boleh sekitar 4,6 jam maksimal per hari. Lebih dari itu, risiko terjadinya trauma bising akan lebih besar. Jadi, sebaiknya dipakai pada volume rendah karena akan lebih aman.

Ingat dengan pepatah yang mengatakan, “if it is too loud you are too old?” Semakin sering kita mendengarkan bunyi yang terlalu keras, maka usia kita akan jauh lebih tua dari usia sesungguhnya karena pendengaran kita terganggu.


7. Memakai Celana Jeans Ketat
Beberapa tahun terakhir, menggunakan celana jeans ketat (model pensil) menjadi tren di kalangan anak muda. Bahkan, artis papan atas Indonesia seperti The Changcuters pun menjadi salah satu pecinta celana jenis ini. Tak tanggung-tanggung, celana ini bukan sekedar ketat, tapi juga menempel seolah menjadi kulit kedua bagi pemakainya.

Memang tak terhitung banyaknya pengguna celana jeans ketat. Namun, mungkin hanya segelintir yang mengerti efek negatif memakai celana jenis itu. Menurut dr. Ryan Thamrin, penggunaan celana jeans ketat pada wanita kerap menimbulkan masalah.

Antara lain:

Bagi Pria
Penggunaan celana jeans ketat yang terlampau sering menyebabkan daerah di sekitar kemaluan menjadi panas, sehingga berbahaya untuk sperma. Hasil penelitian di Indonesia menyebutkan bahwa kualitas sperma pria mengalami penurunan bila terlalu sering mengenakan celana jeans ketat. Disebutkan, jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter dapat turun drastis menjadi 20 juta per mililiter.

Secara ilmiah, hal ini dapat dijelaskan. Suhu yang tidak normal pada skrotum, yaitu lapisan yang melindungi kemaluan, dapat berakibat buruk pada kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar di sekitar organ reproduksi. Sehingga dapat menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma. Bila diteruskan akan menjadi gatal dan menjalar ke bagian buah zakar.

Bagi Wanita
Banyak para wanita yang menginginkan penampilan terlihat sexy,sehingga mengenakan pakaian yang cenderung ketat agar dapat menunjukkan bentuk tubuhnya. Khususnya para pelajar dan mahasiswa sering sekali mereka mengenakan celana jeans yang ketat, hingga celana jenis ini menjadi pilihan utama bagi mereka. Tetapi apakah mereka tahu kalau mengenakan celana jeans terus menerus kurang baik untuk kesehatan terutama bagi organ intim kewanitaan.

Celana jeans ini terbuat dari bahan yang cukup tebal, apalagi yang jenis straight jeans atau celana jeans yang pas di badan. Hal ini dapat menimbulkan rasa panas di bagian organ kewanitaan dan memicu produksi keringat yang cukup banyak. Ditambah lagi sirkulasi udara di daerah kewanitaan juga terganggu akibat bahan yang tebal itu, padahal daerah tersebut memerlukan sirkulasi udara yang cukup, agar keringat cepat mengering.

Apabila hal ini terjadi terus menerus maka, daerah itu akan menjadi lembab dan mudah sekali memicu tumbuhnya jamur. Disamping itu resiko untuk terjadinya iritasi maupun infeksi juga bertambah besar. Bila hal ini dibiarkan terus menerus maka akan membahayakan organ kewanitaan yang mengancam kesehatan reproduksi. Selain itu dengan menggunakan celana ketat, perut akan terasa sakit dan pernafasan juga akan terganggu karena perut selalu dalam keadaan tertekan yang pada akhirnya proses BAK (Buang Air Kecil) dan BAB (Buang Air Besar) juga akan terganggu. Jadi, dengan kenyataan yang demikian, maka perlu anda pertimbangkan jika ingin menggunakan celana ketat.


 8. Membunyikan tulang leher atau bagian tubuh lainnya
Memutar kepala setelah dipijat atau saat leher terasa pegal memang sangat menyenangkan. Kepala merasa lebih enteng dan rasa sakit yang ada di kepala apakah itu pusing atau sakit kepala, umumnya segera hilang setelah terdengar bunyi tersebut.
Memiringkan/membengkokkan leher, jari dan persendian disini maksudnya, sering sekali baik itu kita sadari atau tidak ketika terasa pegal di leher, tangan, jari dan persendian, kita sering membengkokkan, menggerak-gerakkan leher kita misalnya ke samping kiri atau kanan. Begitu juga jari kita sering kita bengkok-bengkokkan jika terasa pegal, sehingga biasanya menimbulkan bunyi dan kita merasa enak karena pegal-pegalnya hilang dengan seketika. Tapi apakah kita tahu sebenarnya kegiatan seperti itu untuk menghilangkan pegal kita, jika dilakukan secara rutin dan sering maka akan mengakibatkan pengapuran di persendian yang kita bengkok-bengkokkan itu. Lebih parahnya lagi jika sampai ada pembuluh darah yang terjepit akibat pergerakan kita untuk menghilangkan pegal leher, jari atau persendian kita itu. Dampaknya mungkin lebih parah lagi bagi kesehatan kita.


9. Mandi malam hari
MANDI adalah salah satu upaya membersihkan badan. Mandi biasanya dilakukan sehari 2 kali, yakni pagi setelah bangun tidur dan sore hari sepulang dari aktivitas seharian. Mandi jarang dilakukan pada malam hari, kecuali bagi mereka yang pada sore hari tidak sempat mandi karena ada pekerjaan sampai agak malam. Lalu apakah mandi malam berefek buruk bagi kesehatan?
Banyak orang bilang kalau kita mandi malam hari akan menyebabkan kita terserang reumatik. Mungkin saja pendapat itu benar adanya. Namun memang banyak dijumpai penyakit reumatik terjadi pada orang-orang yang sering mandi pada malam hari.
Apalagi malam hari biasanya suhu lebih dingin daripada siang hari, sehingga jika kita mandi pada malam hari maka tubuh kita akan kelebihan suhu dingin. Minimal itu dampak sederhananya dan langsung terasa bagi kita yang mandi pada malam hari.
Untuk kebenaran mandi pada malam hari apakah berakibat pada terserangnya penyakit reumatik pada kita, masih perlu dibuktikan oleh para ahli kesehatan. 


10. Menaruh dompet di saku celana belakang
Biasa meletakkan dompet di saku belakang celana? Waspadalah. Kebiasaan itu ternyata bisa mempengaruhi saraf-saraf yang ada di tubuh. Para ahli mengungkapkan orang-orang yang duduk dengan dompet di saku belakang celana memiliki risiko merusak saraf-saraf kunci. Kondisi ini sudah menjadi sangat umum di masyarakat hingga dijuluki dengan nama hip-pocket syndrome atau wallet-neuropathy. Laki-laki yang selalu meletakkan dompet di saku belakangnya adalah kelompok yang paling berisiko terkena kondisi ini.
Analisanya seperti ini, jika kita menyimpan dompet kita di saku celana dan saat kita duduk maka kita akan mencari keseimbangan duduk kita dengan memiringkan sedikit badan kita. Hal ini secara tidak kita sadari akan membuat tulang punggung dan leher kita terganggu dan terasa pegal-pegal. Terlebih lagi jika kita menyimpan dompet yang sangat tebal di saku celana kita maka tingkat kemiringan badan kita semakin besar dan tentunya semakin membuat tulang punggung dan leher kita akan cepat terasa pegal.
Untuk menghindari hal ini jika kita ingin duduk sebaiknya dompet kita keluarkan terlebih dahulu dari saku celana kita, baru kita duduk. Hal ini untuk menjaga kesehatan kita juga. Atau dompet kita bisa kita simpan di tas kecil yang sering kita bawa jika kemana-mana.

 Hal-hal di atas memang merupakan hal-hal yang sering kita lakukan, namun tanpa kita sadari ternyata mempunyai efek yang buruk bagi tubuh kita.. Semoga yang telah saya share kan ini dapat bermanfaat dan membuat kita lebih berhati-hati lagi untuk menjaga kesehatan kita.... Ada pepatah mengatakan, "Dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat"




0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar..!