Senin, 27 Januari 2020

Pengunaan Kontak NO dan NC pada PLC Omron [Eps 2]

Episode 2
Ok agan sekalian, mimin mau lanjutin tentang pembahasan Belajar Program PLC Omron Pengunaan Kontak NO dan NC pada CX Programer setelah sebelumnya mimin bahas Cara membuat Project Baru di CX Programer. Untuk pembahasan ini saya memakai PLC Omron CP1E, langsung aja ya buka software nya.

Episode ini saya mau bahas tentang Pengunaan Kontak NO dan NC pada CX Programer, Silahkan buat ladder program seperti berikut :




Penjelasan dan Cara Kerja :

Baris (Rung) 0 :
I:0.00 pada baris 0 adalah input Kontak NO, jika I:0.00 bernilai 1 atau ON maka W:0.00 akan menyala, dan begitu sebaliknya. Jika I:0.00 bernilai 0 atau OFF maka W:0.00 akan mati.

Baris (Rung) 2 :
I:0.01 pada baris 2 adalah input Kontak NC, jika I:0.01 bernilai 1 atau ON maka W:0.01 akan mati, dan sebaliknya jika I:0.01 bernilai 0 atau OFF maka Coil W:0.01 akan menyala.

I:0.00 = Input Device 0
I:0.01 = Input Device 1
W:0.00 = Internal Coil atau Work Area 0
W:0.01 = Internal Coil atau Work area 1


Silahkan mencoba!
Harley Daulay




Minggu, 26 Januari 2020

Membuat Project Baru Pada CX Programer [Eps 1]

Untuk Episode Berikutnya Klik disini
Episode 1

Halo teman, kali ini mimin mau berbagi ilmu tentang Cara Membuat Project Baru Pada CX Programer, Khususnya buat para pemula yang sedang mulai belajar PLC Omron. Nah untuk kali ini mimin pakai PLC Omron type CP1E, OK langsung aja yaaa.....

Langkah pertama hidupkan PC sobat lalu buka software CX Programer, untuk software nya mimin gak bagi softwarenya ya, soalnya ukurannya lumayan Gede,,, haha :) sobat bisa cari di google namanya CX ONE didalamnya sudah termasuk CX Programer dan CX Designer.

Setelah softwarenya dibuka kira kira penampakannya seperti berikut :

langkah selanjutnya adalah menklik "File" pada menu lalu Pilih "New Project" maka akan muncul menu Pop up lagi untuk pilihan PLC nya, Kali ini mimin pake PLC Omron type CP1E  dan penampakannya seperti berikut :

Langkah selanjutnya adalah tekan OK maka halaman Project akan terbuka, kira-kira seperti ini :


kalau sudah di tahap ini tinggal membuat Ladder programnya, nanti mimin bahas di episode berikutnya :)  Episode Berikutnya Klik disini

Mudah Bukan?

Selamat Belajar!
Harley Daulay

Penggunaan Kontak NO dan NC pada PLC LG

MasterK-120s PART 2
OK bro... kali ini mimin mau ngeshare tentang contoh sederhana Program PLC LG MasterK-120s serta penjelasannya. Lansung aja yaa, Langkah pertama silhakan buka softwarenya dan buat sebuah project, mimin anggap untuk Cara Membuat Project di KGLwin  para sobat udah paham, kalau yang belum paham silhahkan kunjungi Cara Membuat Project di KGLwin di link ini.

Silahkan buat Ladder Program seperti berikut ini :



Penjelasan dan Cara Kerja :

P0000 : Input 0
P0001 : Input 1
P0002 : Input 2
M0000 : Internal Coil 0
M0001 : Internal Coil 1
M0003 : Internal Coil 3


Baris 0
Ketika P0000 berubah status menjadi ON maka Internal Coil M0000 Akan menyala, dan Begitu sebaliknya.
- Baris 2 
Ketika P0000 berubah status menjadi ON maka Internal Coil M0001 Akan Mati, Begitu juga sebaliknya.

- Baris 4
Rangkaian ini sering juga disebut dengan rangkaian DOL (Direct Online), cara kerjanya ketika P0001 berubah status menjadi ON maka 
Internal coil M0003 akan menyala, M0003 akan tetap menyala sekalipun P0001 berubah status menjadi OFF karena listrik masih tersambung
pada kontak NO pada M0003. Dan Ketika Input P0002 berubah status menjadi ON maka M0003 akan mati, karena rangkaian akan terputus oleh
kontak NC pada Input P0002.

Bagaimana? Mudah Bukan?

Selamat Belajar!
Harley Daulay

Minggu, 19 Januari 2020

Kontak NO (Normally Open) dan NC (Normally Closed)

Dalam Ilmu Kelistrikan, hal yang paling dasar untuk di ketahui adalah Kontak NO dan NC, apa itu NO dan NC? Mimin kasih contoh yang paling sederhana dan paling umum di temui di sekitar kita, apakah sobat bloger tau atau kenal dengan yang namanya Saklar? Yups.... saklar buat nyalain lampu di rumah sobat, pasti punya kan?

NO (Normally Open)

NO atau Normally Open Jika diartikan secara bahasa berarti Terbuka (Terputus) dalam Posisi Normal, jadi dalam hal ini Perangkat NO atau Normally Open akan selalu terbuka (Terputus) dalam Posisi Normal atau sebelum ada tindakan, Contoh sederhana saja, Lampu di rumah kita di kontrol oleh yang namanya Saklar, dan pada umumnya saklar di rumah rumah Mempunyai kontak NO, ketika saklar di tekan atau di pindah posisikan dari status OFF ke ON maka akan mebuat lampu menyala, artinya kontak NO tadi akan berubah status menjadi ON dan membuat rangkaian jadi Terhubung sehingga lampu jadi menyala.

NC (Normally Close)

NC atau Normally Close adalah kebalikan dari NO (Normally Open) dan Jika diartikan secara bahasa berarti Tertutup dalam Posisi Normal, jadi dalam hal ini Perangkat NC atau Normally Close akan selalu tertutup (Terhubung) dalam Posisi Normal atau sebelum ada tindakan, Contoh nya dalam sebuah saklar yang mempunyai kontak NC yang mengontrol sebuah lampu, ketika saklar di tekan atau di pindah posisikan dari status OFF ke ON maka akan mebuat lampu mati, artinya kontak NC tadi akan berubah status menjadi OFF dan membuat rangkaian jadi Terputus sehingga membuat lampu jadi padam.

Sekedar tambahan Saja, Kontak NO Dan NC banyak macamnya, yang membedakan hanya pemicunya saja, seperti misalnya Timer, Saklar, Kontaktor, TDR dan Masih banyak lainnya dan untuk penjelasan dari alat tersebut mimin bahas lain waktu :)

Semoga postingan ini bisa menambah ilmu dan pengetahuan sobat semua, dan Mohon Maaf jika bahasanya agak membingungkan, maklum aja mimin bukan Pujangga yang bisa merangkai kata-kata.... Heheh :)

Semangat Belajar !
Harley Daulay

Belajar Dasar Pemrograman PLC LG (Part 1)


Ok sobat blogger, Kali ini mimin mau bahas tuntas tentang Pemrograman PLC khususnya Merk LG dan untuk kali ini mimin menggunakan PLC LG Master K120s, dan tentunya bertahap, karena mimin juga gak bisa on terus di depan PC... Hehe :)

Langsung aja ya...
Hal yang pertama yang mesti kita lakukan adalah mengenal PLC nya terlebih dahulu, sebagai referensi nanti di akhir postingan mimin sertakan link download untuk file Panduan manual atau User Manual dalam bentuk PDF.

Langkah pertama Hidupkan PC sobat, lalu buka software KGLwin, kalo belum punya software nya nanti mimin kasih di akhir postingan, kira kira akan seperti berikut :


lalu pilih Project > New project > Blank Project Lalu tekan OK, Kemudian akan muncul jendela Pop Up untuk memilih jenis PLC,  silhkan pilih sesuai gambar berikut lalu tekan OK.


dan akan tampil seperti berikut :


Nah, Tahap paling dasar dalam pemrograman PLC adalah mengenal fungsi NO (Normally Open) dan NC (Normally Closed) serta Output Coil terlebih dahulu, selanjutnya mari kita tambahkan  perintah dan buat lah diagram ladder seperti berikut ini :


Penjelasan :
P0000 : Input Device
P0020 : Output Device
P0021 : Output Device
P0022 : Output Device

Cara Kerja :
Baris 1 :
Ketika P0000 Terhubung atau Berubah status Jadi ON maka Kontak Coil P0020 akan menyala dan sebaliknya, jika P0000 kondisi OFF atau Terputus maka P0020 akan OFF.

Baris 2 :
Karena P0020 kondisi ON maka kontak NO pada Device P0020 di baris ke 2 akan berubah status jadi ON, sehingga Output Coil P0021 jadi ON, begitu juga sebaliknya  Jika P0020 kondisi OFF maka P0021 akan OFF karena rangkaian terputus oleh kontak NO pada baris 2.

Baris 3 :
Output Coil P0022 akan OFF ketika Otput Coil P0020 Menyala, karena kontak NC P0020 pada baris ke 3 akan Berubah status jadi ON sehingga rangkaian akan terputus ke Output Coil P0022, dan Begitu sebaliknya, P0022 akan menyala ketika P0020 dala kondisi mati.

Nah, Bagaimana Sobat? Gampang kan? Kalau bahasanya membingungkan mohon di maklumi ya,,, Hehe....

Semangat Belajar
Harley Daulay

Selasa, 07 Januari 2020

Membuat Gambar atau Grafik Di VB6



Membuat Grafik  di Visual Basic 6 Tidak begitu sulit. VB6 memberi Anda fleksibilitas dan kekuatan untuk membuat aplikasi grafis dalam langkah-langkah mudah. VB6 Kaya akan fitur yang berhubungan dengan grafis. Metode & properti  memungkinkan Anda untuk menggunakan fitur-fitur ini dengan cara paling efektif.

Dalam tutorial ini, kita belajar tentang berbagai metode grafis, properti, dan teknik. Metode dan properti grafik memungkinkan Anda melakukan beberapa operasi grafis. Lebih khusus lagi, memungkinkan Anda untuk menggambar titik, garis, lingkaran, persegi panjang, elips dan bentuk lainnya. Anda juga akan belajar cara menampilkan teks dan gambar.

Tutorial ini untuk pelajar pemula. Jadi konsep disajikan dengan cara yang paling sederhana. Contoh kode telah di tes dan berjalan dengan baik.

Graphic Method

Metode grafis memungkinkan Anda untuk menggambar pada formulir dan kontrol PictureBox. Dalam Visual Basic 6, metode grafis hanya didukung oleh objek bentuk dan kontrol PictureBox. Namun, versi Visual Basic yang lebih baru memungkinkan Anda untuk menggunakannya dengan objek dan kontrol lain.

Pertama-tama, metode grafis di bagian ini hanya dibahas untuk memberi Anda ide dasar tentang mereka. Kemudian dalam tutorial ini, saya akan menunjukkan kepada Anda bagaimana menggunakannya dalam kode Anda untuk melakukan operasi tertentu seperti mencetak teks, menggambar bentuk dll.

Metode grafis umum dijelaskan di bawah ini.

Print :
Adalah metode grafis paling sederhana dalam Visual Basic 6. Metode ini telah digunakan di seluruh versi bahasa sebelumnya. Ini mencetak beberapa teks pada formulir atau pada kontrol PictureBox. Dan biasanya dipakai untuk Menampilkan Text.

Cls: 
Metode Cls adalah metode grafis sederhana lain yang digunakan untuk menghapus permukaan formulir atau kontrol PictureBox. Jika ada beberapa teks, Anda dapat menggunakan metode Cls untuk menghapus teks. Ini membersihkan semua gambar yang dibuat dengan metode grafis.

Point:
Metode Point mengembalikan nilai warna dari gambar untuk piksel pada titik tertentu. Metode ini umumnya digunakan untuk mengambil nilai warna dari bitmap.

Refresh: 
Metode refresh menggambar ulang kontrol atau objek. Dengan kata lain, itu menyegarkan kontrol. Umumnya, kontrol di-refresh secara otomatis sebagian besar waktu. Tetapi dalam beberapa kasus, Anda perlu menyegarkan tampilan kontrol secara manual dengan secara eksplisit menggunakan metode Refresh.

PSet:
Metode PSet mengatur warna piksel tunggal pada formulir. Metode ini digunakan untuk menggambar poin.

Line: 
Metode Line menggambar garis. Dengan menggunakan metode Line, Anda juga dapat menggambar bentuk geometris lainnya seperti persegi panjang, segitiga, dll.

Circle: 
Metode Lingkaran menggambar lingkaran. Dengan menggunakan metode Circle, Anda juga dapat menggambar bentuk geometris lainnya seperti elips, busur, dll.

PaintPicture:
 Metode PaintPicture menampilkan gambar pada formulir saat run-time.

TextHeight: 
Metode TextHeight mengembalikan ketinggian string pada formulir saat run-time.

TextWidth: 
Metode TextWidth mengembalikan lebar string pada formulir saat run-time.

Fungsi LoadPicture

Fungsi LoadPicture memuat gambar ke formulir atau ke kontrol PictureBox. Ini mengatur gambar ke kontrol untuk menampilkannya. Fungsi mengambil path file sebagai argumen. Fungsi LoadPicture memungkinkan Anda untuk mengatur gambar pada saat dijalankan.

Contoh:

Code:
Picture1 = LoadPicture(“C:\MyPic.JPG”)
Di sini, Picture1 adalah kontrol PictureBox. Ketika kode ini dieksekusi gambar diambil dan diatur ke kontrol PictureBox. Jika Visual Basic tidak dapat menemukan gambar di lokasi yang ditentukan, maka akan muncul error run-time ‘53’.

Fungsi RGB

Fungsi RGB mengembalikan integer, kode warna yang digunakan untuk mengatur warna dalam kode Visual Basic. Kode warna RGB adalah kombinasi warna merah, hijau dan biru. Simak contoh berikut untuk memahami fungsi RGB di VB6.

Code:
Form1.BackColor = RGB (120, 87, 55)
Warna RGB diatur sebagai warna latar belakang objek formulir. Argumen pertama, kedua dan ketiga mewakili warna merah, hijau dan biru. Nilai warna adalah bilangan bulat. Nilai-nilai ini berada dalam kisaran 0 hingga 255. Jadi, Anda dapat menggunakan nilai apa pun antara 0 dan 255 untuk mendapatkan warna.

Bersambung ..... :)



Minggu, 05 Januari 2020

EXPORT DATA DARI DATABASE KE EXCEL VB6 DENGAN MSFlexGrid

Ok Fren Langsung aja ke pokok bahasan ya... Setelah sebelumnya bahas Cara Input Data Ke Database Dengan VB6 .

Langkah pertama silahkan buka VB6 di komputer anda, lalu pilih "Standar EXE".



Maka tamplannya kira-kira seperti ini :


Langkah selanjutnya adalah Klik "Project" ---->> "Pereference" :


Kemudian ceklis component sehingga jadi seperti berikut :



Kemudian Tekan OK, Langkah selanjutnya adalah Tekan "CTRL + T" pada keyborad lalu ceklis pada "Microsoft FlexGrid Control" seperti Berikut :


Lalu Tekan Ok, Kemudian tambahkan 1 buah "MSFlexGrid" dan 2 buah "CommandButton", lalu susun seperti ini :




Untuk CommandButton "Export" Ganti nama menjadi "CmdEksport" dan untuk CommandButton "Close" Ganti dengan "CmdClose", lalu klik double klik pada form dan paste kan kode berikut :

' Author : HARLEY AFANDI DAULAY
' Date : 25-09-2019
' Purpose : https://technoindustri.blogspot.com
' Email : harly.afandi@gmail.com
'-------------------------------------------------
Dim DataKu As New ADODB.Recordset
Dim Baris As Integer

'Untuk Mengatur Tampilan MSFlexGrid1
Sub AktifMSFlexGrid1()
MSFlexGrid1.Cols = 3
MSFlexGrid1.RowHeightMin = 300
'-------------------------------------------------
MSFlexGrid1.Col = 0
MSFlexGrid1.Row = 0
MSFlexGrid1.Text = "NO"
MSFlexGrid1.CellFontBold = True
MSFlexGrid1.ColWidth(0) = 500
MSFlexGrid1.AllowUserResizing = flexResizeColumns
MSFlexGrid1.CellAlignment = flexAlignCenterCenter
'-------------------------------------------------
MSFlexGrid1.Col = 1
MSFlexGrid1.Row = 0
MSFlexGrid1.Text = "NAMA"
MSFlexGrid1.CellFontBold = True
MSFlexGrid1.ColWidth(1) = 2000
MSFlexGrid1.AllowUserResizing = flexResizeColumns
MSFlexGrid1.CellAlignment = flexAlignCenterCenter
'-------------------------------------------------
MSFlexGrid1.Col = 2
MSFlexGrid1.Row = 0
MSFlexGrid1.Text = "ALAMAT"
MSFlexGrid1.CellFontBold = True
MSFlexGrid1.ColWidth(2) = 2500
MSFlexGrid1.AllowUserResizing = flexResizeColumns
MSFlexGrid1.CellAlignment = flexAlignCenterCenter
End Sub

Private Sub CmdClose_Click()
Unload Me
End Sub
Private Sub CmdEksport_Click()
FlexGrid_To_Excel MSFlexGrid1, MSFlexGrid1.Rows, MSFlexGrid1.Cols, 1, "Data Anggota"
DoEvents
End Sub
Private Sub Form_Load()
MSFlexGrid1.Clear
Call AktifMSFlexGrid1

MSFlexGrid1.Rows = 2
Baris = 0
Call KoneksiKu
Set DataKu = New ADODB.Recordset
DataKu.Open "SELECT * FROM anggota ORDER BY nama ASC", _
ConKu, adOpenDynamic, adLockOptimistic

If DataKu.BOF Then
Exit Sub
Else
With DataKu
.MoveFirst
Do While Not .EOF
On Error Resume Next
Baris = Baris + 1
MSFlexGrid1.Rows = Baris + 1
MSFlexGrid1.TextMatrix(Baris, 0) = Baris
MSFlexGrid1.TextMatrix(Baris, 1) = !nama
MSFlexGrid1.TextMatrix(Baris, 2) = !alamat
.MoveNext
Loop
End With
End If
End Sub

Langkah berikutnya buat sebuah module dan pastekan kode berikut :

' Author : HARLEY AFANDI DAULAY
' Date : 25-09-2019
' Purpose : https://technoindustri.blogspot.com
' Email : harly.afandi@gmail.com
'--------------------------------------------------------------
Public ConKu As New ADODB.ConKuection
'Untuk koneksi database ms access pd waktu memasukan data ke dlm database
Public Sub KoneksiKu()
Set ConKu = New ADODB.ConKuection
'Jika menggunakan ms access 2007 keatas pakailah koding berikut:
'ConKu.Open "Provider=Microsoft.ACE.OLEDB.12.0; Data Source=" & App.Path & "\Database.accdb;"
'ConKu.CursorLocation = adUseClient
ConKu.Open "PROVIDER=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=" & App.Path & "\Database.mdb"
ConKu.CursorLocation = adUseClient
End Sub

'Prosedur Untuk Eksport
Public Sub FlexGrid_To_Excel(TheFlexgrid As MSFlexGrid, _
TheRows As Integer, TheCols As Integer, _
Optional GridStyle As Integer = 1, _
Optional WorkSheetName As String)

Dim objXL As New Excel.Application
Dim wbXL As New Excel.Workbook
Dim wsXL As New Excel.Worksheet
Dim intRow As Integer ' counter
Dim intCol As Integer ' counter

If Not IsObject(objXL) Then
MsgBox "You need Microsoft Excel to use this function", _
vbExclamation, "Print to Excel"
Exit Sub
End If

On Error Resume Next

' Membuka Excel
objXL.Visible = True
Set wbXL = objXL.Workbooks.Add
Set wsXL = objXL.ActiveSheet

' Nama worksheet
With wsXL
If Not WorkSheetName = "" Then
.Name = WorkSheetName
End If
End With

' Fill worksheet
For intRow = 1 To TheRows
For intCol = 1 To TheCols
With TheFlexgrid
wsXL.Cells(intRow, intCol).Value = _
.TextMatrix(intRow - 1, intCol - 1) & " "
End With
Next
Next

' Format Tampilan Excel
For intCol = 1 To TheCols
wsXL.Columns(intCol).AutoFit
wsXL.Range("a1", Right(wsXL.Columns(TheCols).AddressLocal, _
1) & TheRows).AutoFormat GridStyle
Next
End Sub


Ok... Sampai tahap ini kita sudah selesai untuk aplikasi VB6 nya, Langkah berikut nya adalah membuat sebuah database "Microsoft Acces", Buka MS Acces di PC anda lalu buat sebuah database dan pilih "Create blank database" format ".mdb", selanjutnya buat sebuah tabel dengan nama "anggota" dengan nama field seperti berikut :


silahkan isi data sesuai keinginan sobat, atau klik link berikut untuk tutorial sebelumnya Cara Input Data Ke database Acces Dengan VB6, ok langkah selanjutnya adalah simpan dan Tutup Database, lalu kembali ke project VB6 sobat, lalu tekan F5 untuk Run Project, maka Hasilnya kira-kira seperti ini :



Nah silhkan klik tombol export...Bagaimana sobat Blogger? Mudah Bukan? Ok deh kalo begitu untuk kali ini sampai disini dl ya, untuk pertanyaan mengenai TItorial ini silahkan berkomentar! 
Buat temen-temen yang mau copas silahkan aja ya, tapi mohon sertakan link sumber .... :)

Terima Kasih 
Harley Daulay

INPUT DATA KE DATABASE DENGAN VB6

Langkah pertama silahkan buka VB6 di komputer anda, lalu pilih "Standar EXE".




Maka tampilannya kira-kira seperti ini :



tambahkan 2 buah "TextBox", 2 buah "CommandButton", 2 Buah Label, lalu susun seperti ini :





Langkah Berikutnya klik double klik pada form dan paste kan kode berikut :

' Author : Harley Afandi Daulay
' Date : 25-09-2019
' Purpose : https://technoindustri.blogspot.com
' Email : harly.afandi@gmail.com
'---------------------------------------------------
Public kon As New ADODB.Connection
Public DataKu As New ADODB.Recordset
Private Sub Command1_Click()
If Text1 = "" Or Text2 = "" Then
MsgBox "Data Belum Lengkap...!", vbInformation, "Informasi"
Else
Dim SQLTambah As String
SQLTambah = "insert into anggota (Nama,Alamat) values ('" _
& Text1 & "','" & Text2 & "')"
kon.Execute SQLTambah
Text1 = ""
Text2 = ""
MsgBox "Data Berhasil di Input"
End If
End Sub
Private Sub Command2_Click()
End
End Sub

Private Sub Form_Activate()
Set kon = New ADODB.Connection
Set DataKu = New ADODB.Recordset
kon.Open "provider=Microsoft.jet.oledb.4.0;data source=" & App.Path & "\Database.mdb"
End Sub


Ok... Sampai tahap ini kita sudah selesai untuk aplikasi VB6 nya, Langkah berikut nya adalah membuat sebuah database "Microsoft Acces", Buka MS Acces di PC anda lalu buat sebuah database dan pilih "Create blank database" format ".mdb", selanjutnya buat sebuah tabel dengan nama "anggota" dengan nama field seperti berikut :


Langkah selanjutnya adalah Simpan Database dan kemudian tutup, selanjutnya kembali ke Project VB6 sobat, Tekan F5 untuk Running Project, Hasilnya Kira-kira seperti ini :


Nah silhkan isi data pada textbox lalu tekan simpan untuk menyimpan data, maka otomatis data akan tersimpan di database, Ok Sobat Mudah kan? kalau masih kurang paham boleh bertanya di komentar, Terima kasih sudah berkunjung.... :)

Oh iyaa, Kalo sobat juga butuh "Cara Export Data Dari Database Ke Excel" sobat bisa kunjungi artikel Cara Export Data Dari Database Ke Excel.

Terima Kasih
Harley Daulay

Jumat, 03 Januari 2020

MEMBUAT GAMBAR BERPUTAR KETIKA MOUSE DIARAHKAN DENGAN CSS

Langsung aja yaa... Berikut kode CSS nya untuk membuat gambar atau foto diblog maupun website berputar ketika mouse diarahkan :


img:hover {
-o-transform:scale(1.2) rotate(360deg) translate(0px);
-moz-transform:scale(1.2) rotate(360deg) translate(0px);
-webkit-transform:scale(1.2) rotate(360deg) translate(0px);
-o-transition:all 1.5s ease;-moz-transition:all 1.5s ease;
-webkit-transition:all 1.5s ease ;
}

Khusus untuk pengguna Blogger silhakan paste kan kode berikut sebelum kode
]]>< /b:skin>

.post img:hover {
-o-transform:scale(1.2) rotate(360deg) translate(0px);
-moz-transform:scale(1.2) rotate(360deg) translate(0px);
-webkit-transform:scale(1.2) rotate(360deg) translate(0px);
-o-transition:all 1.5s ease;-moz-transition:all 1.5s ease;
-webkit-transition:all 1.5s ease ;
}



Hasilnya kira-kira seperti ini :





Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk berkunjung, sekali lagi untuk kritik dan saran silahkan di komentar yaa.... :)



MEMBUAT MENU DROPDOWN SEDERHANA DENGAN CSS



OK Fren... Langsung Aja yaa, Ketikkan kode berikut untuk Menunya :




Untuk mempercantik tampilannya silahkan gunaa kode CSS berikut :


/*Top level items ---------------------------------------*/
 #cssmenu >ul>li>span, #cssmenu >ul>li>a
 {
 font-size:18px;
 color:inherit;
 text-decoration:none;
 padding:10px 10px;
 font-weight:400;
 text-transform:uppercase;
 letter-spacing:2px;
 display:block;
 position:relative;
 transition:all 0.3s;
 vertical-align : bottom ;
 }

 #cssmenu li:hover > span, #cssmenu li:hover > a
 {
 color:#FFFFFF;
 background-color:#77A6F7;
 cursor : pointer ;
 border-radius : 3px ;
 }

 /*Sub level items ---------------------------------------*/
 #cssmenu .dropdown
 {
 text-align:left; left:0;
 letter-spacing:1px;
 font-size : 13px ;
 color: #222222;
 background-color:#FFFFFF;
 border:none; position:absolute;
 box-shadow: 0 2px 8px #CDCDCD ;
 display:none; opacity:0; cursor:pointer;
 }

 #cssmenu .dropdown li
{
 display: block;
 border-bottom : 0px #cdcdcd inset ;
 }

 #cssmenu .dropdown li > span, #cssmenu .dropdown li > a, #cssmenu .clm a, #cssmenu .clm h3
 {
 font-size:13px;
 font-weight:400;
 font-family:inherit;
 margin:0;
 padding:8px 10px;
 display:block;
 color:inherit;
 text-decoration:none;
 }

 #cssmenu .clm h3 {
 font-size:20px; font-weight:700;
 }

 #cssmenu .sub-item
{
 background-color:#FFFFFF;
 position:relative; transition:all 0.3s;
 }

 #cssmenu .dropdown li:hover
 {
 color:#FFFFFF;
 background-color:#77A6F7;
 cursor : pointer ;
 }

 #cssmenu .dropdown li:hover > span, #cssmenu .dropdown li:hover > a
 {
 color:#FFFFFF;
 background-color:#77A6F7;
 cursor : pointer ;
 }

 #cssmenu .clm a:hover
 {
 color:#000000; transition:color 0.2s;
 }

 #cssmenu .dropdown.right0
{
left:auto;right:0;
}

 #cssmenu .dropdown li > .dropdown.right0 {left:auto;right:100%20;} #cssmenu li.full-width{ position:static; } #cssmenu li.full-width .dropdown{ width:100%20; left:0; box-sizing:border-box; } #cssmenu li:hover > .dropdown { display:block; opacity:1; z-index:1; } #cssmenu .dropdown li > .dropdown { left:100%20; right:auto; top:0; } #cssmenu ul.dropdown { min-width:240px; /* Sub level menu min width */ } #cssmenu div.dropdown { text-align:center; } /* each column */ #cssmenu .clm { text-align:left; margin:20px; vertical-align:top;/*or middle*/ width:auto; min-width:240px; display:inline-block; *display:inline;*zoom:1; } #cssmenu .clm a:hover { color:#000000; text-decoration:underline; } /*-----------Arrows----------------*/ #cssmenu .arrow { color:inherit; border-style:solid; border-width:2px 2px 0 0; padding:5px; transform:rotate(135deg);margin-top:-10px;margin-left:5px; position:relative; display: inline-block; width: 0; height: 0; vertical-align:middle; overflow:hidden;/*for IE6*/ } #cssmenu .dropdown .arrow { transform:rotate(45deg); top:50%20;margin-top:-7px; position:absolute;left:auto;right:20px; } @keyframes topItemAnimation{ from {opacity: 0; transform:translate3d(-16%20, 0, 0);} to {opacity: 1; transform:translate3d(0, 0, 0);} } #cssmenu li a {animation:none;} #cssmenu.active li a { animation: topItemAnimation 0.5s ease 0.5s backwards;} #cssmenu.active li:nth-of-type(1) a { animation: topItemAnimation 0.5s ease 0.08333333333333333s backwards;} #cssmenu.active li:nth-of-type(2) a { animation: topItemAnimation 0.5s ease 0.16666666666666666s backwards;} #cssmenu.active li:nth-of-type(3) a { animation: topItemAnimation 0.5s ease 0.25s backwards;} #cssmenu.active li:nth-of-type(4) a { animation: topItemAnimation 0.5s ease 0.3333333333333333s backwards;} #cssmenu.active li:nth-of-type(5) a { animation: topItemAnimation 0.5s ease 0.4166666666666667s backwards;}@media screen and (-ms-high-contrast: active), (-ms-high-contrast: none) { #cssmenu.active li a{animation:none!important;}}


Maka hasilnya akan tampak seperti berikut :





Ok Fren, demikian tutorial kali ini semoga bermanfaat buat fren-fren sekalian, jangan lupa kritik dan saran ya melalui komentar dan Kalo Mau copas silahkan aja tapi mohon sertakan link sumber.
Terima Kasih







Rabu, 01 Januari 2020

Menentukan KVAR Pada Kapasitor Bank Sesuai Kebutuhan

Selamat menikmati hari libur sobat blogger, tapi gak ada salahnya sambil buka dan baca-baca blog ini barang kali ada yang bermanfaat bagi sobat blogger. Untuk kali ini penulis akan menyajikan artikel tentang perhitungan nilai kapasitas kapasitor yang harus digunakan untuk memperbaiki faktor daya (Cos Phi) jaringan listrik sesuai dengan besarnya daya beban yang terpasang pada jaringan listrik tersebut. Nah untuk memahaminya silahkan simak dengan seksama uraian berikut ini.


Beban/Pemakai Daya Listrik 
Sebagai contoh berikut ini merupakan besar beban/pemakai daya listrik yang digunakan pada jaringan listrik yang akan diperbaiki faktor daya (cos phi) nya, yaitu berupa 5 buah lampu TL 20 W, 2 buah lampu pijar 100 W dan 2 buah motor listrik 125 W. Beban tersebut digunakan untuk mensimulasikan penghematan daya dengan memantau perubahan arus listrik yang dikonsumsi oleh beban tersebut untuk perbaikan faktor daya (cos phi) pada jaringan listrik setelah adanya beban induktif.


Perhitungan Nilai Kapasitas Kapasitor
Kapasitor adalah komponen yang hanya dapat menyimpan dan memberikan energi yang terbatas yaitu sesuai dengan kapasitasnya, pada dasarnya kapasitor terdiri atas dua keping sejajar yang dipisahkan oleh medium dielektrik. Kapasitor pada sistem daya listrik menimbulkan daya reaktif untuk memperbaiki tegangan dan faktor daya, karenanya memasang/menambah kapasitor pada sistem jaringan listrik akan mengurangi kerugian daya listrik. Dalam kapasitor seri daya reaktif sebanding dengan kuadrat arus beban, sedang pada kapasitor paralel sebanding dengan kuadrat tegangan. Pemasangan komponen kapasitor seri dan paralel pada jaringan distribusi listrik mengakibatkan kerugian (losses) aliran daya reaktif pada jaringan dapat dikurangi sehingga kebutuhan arus menurun dan tegangan mengalami kenaikan sehingga kapasitas sistem jaringan bertambah. Kapasitor seri tidak digunakan secara luas dalam jaringan distribusi, karena adanya berbagai permasalahan resonansi distribusi dalam transformator.


Manfaat penggunaan kapasitor paralel
1. Mengurangi kerugian
2. Memperbaiki kondisi tegangan
3. Memaksimalkan kapasitas pembebanan jaringan


Untuk menghitung besarnya nilai kapasitas kapasitor dapat digunakan rumus : C = Qc / -V². ω


Dimana :
C = Kapasitas kapasitor (Farad)
Qc = Daya reaktif kapasitor (Var)
V = Tegangan (Volt)
ω = 2πf


Contoh :
Satu buah TL dengan daya = 20 W, tegangan = 220 V, Faktor daya = 0,35 maka :
P = V.I.Cos θ
I1 = P/V.Cos θ = 20 / 220 x 0,35 = 20 / 77 = 0,2597 A = 259,7 mA


Konsumsi arus listrik yang dibutuhkan secara teori apabila Cos θ sebesar 0,9 adalah :
I2 = P/V.Cos θ = 20 / 220 x 0,9 = 20 / 198 = 0,101 A = 101 mA


Prosentase (%) penghematan konsumsi arus listrik sebesar :
259,7 A – 101 A = 158,7 A = ± 61%


Cara menentukan nilai kapasitas kapasitor :
Cos θ1 = 0,35 à θ1 = Cos-1 x 0,35 = 69,5
Cos θ2 = 0,9 à θ2 = Cos-1 x 0,9 = 25,84


Daya Nyata (P1) = 20 W
Daya Semu (S1) = P / Cos θ1 = 20 / 0,35 = 57,143 VA atau
S1 = V.I = 220 x 0,2597 = 57,143 VA
Daya Reaktif (Q1) = S.Sin θ1
= 57,143 x Sin 69,5
= 53,524 VAR


Daya Nyata (P2) = P1 = 20 W
Daya Semu (S2) = P / Cos θ2 = 20 / 0,9 = 22,22 VA atau
S2 = V.I = 220 x 0,101 = 22,22 VA
Daya Reaktif (Q2) = S.Sin θ2
= 22,22.Sin 25,84
= 9,685 VAR


Daya reaktif yang harus dihilangkan : ΔQ = Q2 – Q1
= 9,685 – 53,524 = - 43,839 VAR


Nilai kapasitas kapasitor yang digunakan untuk mendapatkan sudut (Phi) = 0,9 adalah :
C = Qc / -V².ω = - 43,839 / (- 220² x 314) = 43,839 / 15.197.600 = 2,9 μF à 3 μF


Jadi untuk penghematan konsumsi arus listrik dengan beban diatas setelah dilakukan perhitungan, maka kapasitor yang harus dipasang sebesar 2,9 μF atau dibulatkan menjadi 3 μF.



Gambar 1. Kapasitor yang harus dipasang paralel dengan beban lampu TL 20 W

sumber : http://margionoabdil.blogspot.com/


Pengertian Kapasitor Bank Dan Fungsinya

Kapasitor Bank: Pengertian dan Fungsinya | Panduan Teknisi
Pada artikel kali ini saya akan share tentang pengertian Kapasitor Bank atau Capacitor Bank, fungsi yang sering digunakan baik dalam dunia industri maupun dalam kegunaan sehari hari serta bagaimana rangkaian susunannya.

Tentunya bagi sobat teknisi sudah mengetahui pengertian kapasitor bukan ? sebelum melanjutkan, tentunya wajib untuk mengetahui dasar kapasitor. Pada artikel ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu

  • Pengertian Kapasitor Bank
  • Cara Kerja Kapasitor Bank
  • Fungsi Kapasitor Bank
  • Fungsi Kapasitor Bank di Industri
  • Fungsi Kapasitor Bank di Audio Mobil
  • Kapasitor Bank untuk Rumah
  • Rangkaian Kapasitor Bank


Pengertian Kapasitor Bank

Pengertian Kapasitor Bank adalah kumpulan dari beberapa kapasitor yang biasanya memiliki spesifikasi yang sama dan dihubungkan secara rangkaian seri atau paralel supaya didapatkan suatu nilai kapasitas tertentu. Penggunaan paling banyak kapasitor bank adalah untuk memperbaiki power factor pada arus listrik AC, sedangkan pada arus DC khususnya power supply untuk meningkatkan arus riak catu daya serta meningkatkan jumlah energi yang tersimpan karena fungsi utama kapasitor memang sebagai komponen yang dapat menyimpan arus listrik.


Satuan untuk kapasitor bank biasanya dihitung dalam KVAR (Kilovolt ampere reaktif).
Cara Kerja Kapasitor Bank

Dalam ilmu listrik sering kita dengar istilah faktor daya atau sering juga disebut power factor yaitu nilai perbandingan antara daya aktif atau daya sebenarnya dengan daya tampak atau apparent power, kadang disebut juga sebagai daya semu. Penggunaaan kapasitor bank dimaksudkan untuk memperbaiki faktor daya ini.

Pertanyaannya adalah kenapa faktor daya ini perlu diperbaiki ?

Pengertian daya tampak sendiri adalah energi listrik yang dihasilkan oleh generator listrik yang biasa kita ukur dengan satuan VA ( Volt-Ampere) sedangkan pengertian daya aktif yaitu energi listrik yang benar benar digunakan oleh peralatan listrik dan biasa disebut dengan satuan Watt.

Secara teori, daya tampak selalu lebih besar dari daya aktif, untuk memudahkan berikut adalah analoginya dengan segelas bir dimana buih bisa dianalogikan sebagai daya tampak padahal yang bisa kita minum hanya bir nya saja bukan ?





Jika demikian kemanakah sisa energi listrik daya tampak tersebut ? padahal generator pembangkit listrik sudah bekerja dengan menghasilkan VA yang sesuai. Daya listrik yang tampak sebenarnya merupakan arus balik yang timbul pada instalasi listrik pada saat dibebani oleh alat alat yang salah satunya bisa menimbulkan elektromagnet atau dengan kata lain yang komponennya terdiri dari kumparan/ coil.

Seperti yang diketahui terdapat banyak sekali jenis beban peralatan listrik bisa berupa :
Beban indukti (L) misalnya motor listrik, kulkas, freezer, kompressor AC, kipas angin
Resistif (R) misalnya lampu pijar, setrika listrik
Kapasitif (C), yaitu kapasitor itu sendiri

Pada arus AC/ bolak balik semua beban yang terhubung dengan jenis beban indutif akan menyebabkan lagging yaitu arus tertinggal terhadap tegangan dan celakanya kebanyakan beban listrik ini adalah bersifat induktif.

Nah disinilah cara kerja kapasitor bank berperan dalam memperbaiki power factor di jaringan instalasi listrik dengan cara menyeimbangkan antara beban induktif dan beban kapasitif, berikut grafik sederhana karakteristik kedua beban tersebut dimana tegangan dan arus mendahului pada jenis beban masing masing. Penggunaan kapasitor bank dimaksudkan untuk meminimalisir efek atau melawan sifat dari beban induktif dengan cara memasang paralel dengan beban.





Sehingga secara tidak langsung kapasitor bank adalah beban/ load bagi jaringan listrik itu sendiri.
Fungsi Kapasitor Bank

Fungsi utama kapasitor bank utamanya dalam penggunaan listrik arus kuat adalah untuk memperbaiki faktor daya listrik khususnya pada instalasi listrik arus AC dengan daya besar seperti pada penggunaan di industri. Berikut ini adalah beberapa fungsi selain dari memperbaiki power factor :
Mensupply daya reaktif dengan tujuan untuk memaksimalkan penggunaan daya komplek (KVA)
Mengurangi terjadinya Voltage drop atau turun tegangan
Mencegah overload atau kelebihan beban pada transformer karena kapasitor bisa berfungsi juga sebagai tambahan daya
Mencegah kenaikan temperatur suhu kabel
Menghemat daya / efesiensi yaitu dengan menurunkan kVA total karena pemakaian kVA lebih mendekati kW yang terpakai
Meminimalisir terjadinya rugi – rugi jaringan listrik
Mencegah denda PLN karena adanya daya reaktif.
Fungsi Kapasitor Bank di Industri

Dalam skala rumahan permasalahan faktor daya ini mungkin bisa diabaikan karena kapasitas daya memang kecil, namun pada industri dengan beban motor listrik yang besar maka akan sangat berpengaruh yaitu jika cos φ (baca : phi) lebih rendah dari 0.85 maka daya reaktif dari industri tersebut akan dikenakan biaya tambahan daya reaktif berdasarkan pengukuran oleh kVARh-meter.



Oleh karena itulah harga kapasitor bank untuk industri walaupun sangat mahal bisa dibilang wajib ada untuk memperbaiki faktor daya dan secara langsung memperbaiki kualitas layanan PLN selaku jasa penyedia listrik
Fungsi Kapasitor Bank di Audio Mobil

Sedangkan kegunaan kapasitor bank pada arus lemah lebih sederhana, yang sering diaplikasikan misalnya saja pada rangkaian kapasitor bank untuk audio mobil. Kita tahu bahwa pada perangkat audio mobil biasanya memiliki kapasitas amplifier yang besar sehingga diperlukan juga daya listrik yang besar dan stabil sedangkan daya listrik yang dipasok dari Aki mobil dan alternator tentunya terbatas selain itu instalasi kabel listrik yang berjauhan juga ikut menghambat misalnya saja perangkat audio mobil ada di belakang sedangkan aki di bagian depan mobil.


Imbasnya suara yang dihasilkan menjadi tidak maksimal, biasanya akan sangat berpengaruh ke audio frekuensi rendah atau Bass menjadi pecah. Kapasitor bank pada mobil berfungsi untuk menyimpan pasokan energi listrik sementara sehingga daya untuk menghidupkan amplifier pada saat menggunakan kapasitas maksimalnya tidak terganggu.
Kapasitor Bank untuk Rumah

Seperti disampaikan sebelumnya pada industri sangat disarankan untuk menggunakan kapasitor bank ini untuk meminimalisir kelebihan daya reaktif (VAR) yang nantinya akan memperbaiki faktor daya jaringan listrik namun penggunakan kapasitor bank untuk rumah tidak akan terlalu berpengaruh karena biasanya nilai faktor daya di instalasi listrik rumah sudah cukup baik.

Lagi pula di perumahan umumnya hanya terdapat kWh-meter, sedangkan untuk mengukur daya reaktif diperlukan kVARh-meter. Dibandingkan dari segi biaya pemasangan kapasitor bank untuk rumah dan tentunya juga perawatan, tidak terlalu ekonomis karena harga kapasitor bank ini termasuk mahal untuk ukuran jaringan listrik rumahan.

Lalu bagaimana dengan sebuah produk kapasitor penghemat daya yang banyak dijual dan menjadi kontroversi apakah memang bisa menghemat daya ? menurut penulis untuk penggunaan kapasitor tersebut di rumahan tidak akan bisa menghemat daya. Karena fungsi dari kapasitor pada arus AC bukan untuk menghemat daya tetapi untuk mengefektifkan penggunaan daya.



Kapasitor pada Alat penghemat Listrik

Malah jika pemilik rumah terlalu bersemangat sampai membeli beberapa unit kapasitor penghemat listrik misalnya, yang ada malah biaya listrik menjadi tambah boros, kenapa bisa begitu ? karena seperti disampaikan diatas bahwa kapasitor bank itu sendiri merupakan beban bagi jaringan instalasi listrik yang tentunya ikut menarik arus juga.

Bagaimana jika penjual ternyata bisa membuktikan bahwa penggunaan arus listrik berkurang dengan cara menggunakan Amperemeter yang pembacaannya arusnya berkurang setelah pemasangan kapasitor ?

Sebagai contoh sebuah lampu 200 Watt sebelum pemasangan kapasitor yang diukur dengan Ampere meter menunjukkan 1.19 Ampere, selanjutnya dipasangkan sebuah kapasitor dengan nilai tertentu dan dilakukan pengukuran ulang pada Ampere meter menjadi 0.97 Ampere

Sehingga yang sebelumnya penggunaan arus 1.19 A menjadi 0.97 A bagaimana penjelasan atas hal ini ? jawabannya adalah karena arus yang terukur pada alat ukur Amperemeter adalah hanya daya semu (VA) saja dengan rumus


Psemu = V * I (VA)

Jika dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur Watt meter maka penggunaan daya yang terukur baik sebelum maupun sesudah pemasangan kapasitor sebenarnya akan tetap sama saja terbaca 200 Watt karena adanya faktor cos φ (baca : phi) yang jika dalam bentuk rumus :


Pnyata = V * I * cos φ (Watt)

Dimana
Psemu = Daya semu (Volt Ampere = VA)
Pnyata = Daya nyata Watt)
V = Tegangan (dalam Volt)
I = Arus (dalam Ampere)
cos φ= Faktor daya

Itu juga alasannya kenapa di rumah yang dijadikan sebagai ukuran penggunaan kapasitas daya listrik adalah kWH Meter dan bukan kVA Meter, intinya adalah pada arus bolak balik AC tegangan dan arus yang terukur tidaklah cukup untuk mengetahui daya sebenarnya yang digunakan beban tersebut. Kesimpulannya untuk rumahan tidak diperlukan kapasitor bank karena memperbaiki faktor daya penggunaan listrik rumahan merupakan tugas PLN. 




Jika memang diinginkan penghematan biaya listrik maka lebih baik dengan cara lain misalnya mengganti kabel instalasi dengan jenis kabel listrik yang memadai seperti misalnya kabel jenis NYA supaya tidak terjadi rugi daya karena kabel panas, atau bisa juga dengan mengganti semua lampu menjadi hemat energi listrik (LED) misalnya.
Rangkaian Kapasitor Bank

Sebenarnya rangkaian kapasitor bank yang sering digunakan biasanya sederhana yaitu terdiri dari beberapa buah kapasitor dengan nilai tertentu yang disusun secara paralel, tetapi wajib diketahui untuk pemasangan nilai kapasitor yang sesuai harus melalui pengukuran dahulu beberapa diantarnya yaitu pengukuran cos φ (baca : phi) meter, untuk memonitor faktor daya dan juga diperlukan pengecekan Total Harmonic Distortion/ THD yang nantinya menentukan pada jenis kapasitor bank yang akan digunakan.

Rangkaian kapasitor bank yang diperlihatkan dibawah ini cukup kompleks karena kapasitasnya memang besar yaitu tegangan 11 kV dan kapasitas daya 30 MVA, 50 Hz dan terdiri dari 3 phase yang setiap phasa nya terhubung dengan kapasitor bank melalui blok switching contactor.

Jika dilihat pada output transformator dengan tegangan 0.4kV yang terhubung langsung ke beban dipasang dengan perhitungan kapasitor bank kapasitas 40 kVAR yang seharusnya cukup memadai untuk mencapai power factor 0.857 untuk 100 kVAR beban induktif.





source : intechopen.com

Demikian artikel kali ini tentang kapasitor bank semoga bisa menambah ilmu pengetahuan rekan teknisi.